Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Featured posts

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Hello, I am Vk bhardwaj and i do awsome Blogger Template Designs for your blog, download templates at Www.BestTheme.Net. Thanks A Lot

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum dalam pengajaran merupakan dua hal yang berbeda, namun erat kaitannya dengan satu dan yang lainnya. Kurikulum pada dasarnya merupakan suatu perencanaan menyeluruh yang mencakup kegiatan dan pengalaman yang perlu disediakan yang memberikan kesempatan secara luas bagi siswa untuk belajar. Dengan kurikulum pada gilirannya tersedia kesempatan dan kemungkinan terselenggaranya proses belajar dan mengajar.
Dengan kata lain, semua proses belajar mengajar atau pengajaran, atau pembelajaran senantiasa berpedoman pada kurikulu tertentu sesuai dengan tuntutan lembaga pendidikan atau sekolah dan kebutuhan masyarakat serta faktor-faktor lainnya.
Pada bagian ada empat tujuan yang hendak dicapai antara lain:
1. Memberikan informasi secara menyeluruh tentang ilmu mengajar sebagai bagian yang takterpisahkan dari ilmu pendidikan.
2. Memberikan informasi tentang konsep mengajar serta beberapa teori belajar yang pada dasarnya turut mewarnai suatu sistem dan strategi pembelajaran.
3. Memberikan informasi tentang konsep mengajar serta beberapa teori dan pendekatan mengajar dan pembelajaran.
4. Memberikan informasi tentang dasar-dasar pengembangan kuriklum secara singkat yang merupakan bagian yang perlu dipahami dalam kaitannya dengan pengajaran
Dalam konteks yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Tingkat pemahaman pembaca akan tampak pada akhir uraian masing-masing topik


BAB II
PEMBAHASAN


A. PENGERTIAN FUNGSI DAN MANFAAT DIKTATIK
1. Manusia dengan pengajaran
Sejak adanya manusia dimuka bumi dengan peradabannya maka sejak itu pula pada hakikatnya telah ada kegiatan pendidikan dan pengajarannya berbeda dengan masa sekarang, dimana pendidikan dan pengajarandiselenggarakan di sekolah maka pada masa lampau kegiatan dilaksanakan didalam kelompok masyarakat yang dewasa disebut dengan pendidikan impormal
Dari tonggak sejarah dapat dilihat bagaimana persoalan-persoalan yang timbul mereka pecahkan. Kita mengetahui bagaimana pera nabi menyampaikan ajaran-ajarannya tuhan kepada umatnya dengan mengumpulkan sejumlah orang dan kepada mereka diberikan ajran keagamaan tentang ke agamaan, kebenaran dan keingkaran tentang yang baik dan buruk dan yang lain.
Dari tokoh besar dalam dunia filsapat dan pendidikan kita menganal nama-nama seperti: aristoteles, plato, dan socrates kita mengetahui tentang bagaimana mereka menyampaikan ajran-ajarannya kepada anak muridnya. Socrates terkenal sebagai guru berkeliling, menyampaikan semua ide, pendapatnya kepada masyarakat dengan cara tidak ada perbedaannya dengan cara yang digunakan oleh tukang obat dijalanan seperti yang kita sering lihat slama ini.
Tokoh-tokoh politik dan pedagang dimasa jayanya dijanman romawi dan yunani melakukan cara lain untuk mengatasi persoalan-persoalan yang mereka hadapi sejak masa lampau kegiatan proses pendidikan dan pengajaran itu telah banyak dilakukan. Dan semakin dekat masa kini,semakin berkembang pula cara dan teknik yang digunakan oleh manusia untuk mendidik dan mengajar anak-anaknya. Hingga pada penemuan terkhir manusia telah menggunakan alat modern seperti : teach maching dantelevisi pendidikan.
Sejak masa lampau kegiatan proses pendidikan dari pengajaran telah banyak dilakukan. Dan semakin dekat dengan masa kni semakin berkembang pula cara dan tehnik yang digunakan oleh manusia untuk mendidik dan mengajar anak-anaknya. Hingga dalam penemuan berakhir manusia telah mempergunakan alat modern seperti teaching machine dan televisi pendidikan.
Mengapa sekolah
Sekolah adalah suatu lembaga yang memberikan pengajran kepada murid-muridnya. Lembaga pendidikan memberikan pengajaran secara formal. Berbeda halnya dengan keluarga dan masyarakat yang memberikan pelajaran secara informal.
Menurut pengertian umum sekolah adalah sebuah tempat mengajar dan belajar (school is building or instutional for teaching learning) dasarnya sekolah bukan saja disediakan untuk anak-anak tetapi juga meliputi lembaga pendidikan yang disediakan untuk orang dewasa seperti : kursus-kursus, pusat pendidikan keterampilan, lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan.
Tujuan sekolah
Memberikan pengajaran seperti penataran untuk penyeluruh perumahan rakyat, penataran para lurah dan pejabat para pemerintah dan lain-lain. Sebagi suatu lembaga yang menyelenggarakan pengajaran dan kesempatan belajar sudah tentu harus memenuhi bermacam ragam persyaratan antara lain :murid, guru, program pendidikan, asrama, sarana dan fasilitas. Segala sesuatu telah disusun dan diatur menurut pola dan sistematika tertentu sehingga memungkinkan kegiatan mengajar dan belajar berlangsung dan terarah pada pembentukan dan pengembangan siswa
Faktor-faktor yang mendorong berdirinya lembaga endidikan
a. Orang tua menyadari bahwa anak-anak mereka perlu memiliki pengetahuan yang tingkatannya melebihi pengetahuan dan pengalaman orang tua sendiri. Dibalik itu mereka menyadari bahwa orang tua tidak mungkin memberikan pengetahuan itu kepada anaknya, karena pendidikan itu masih kurang. Karena itu pemikiran untuk mendirikan badan khusus yang bertugas memberikan pengetahuan kepada anak-anak mereka. Guru dianggap adalah orang yang berwenang melaksanakan tugas tersebut.
b. Umumnya orang tua bekerja dan memiliki berbagai kesibukan untuk kehidupan keluarganya mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Orang tua hanya punya waktu dan memberikan pendidikan sebagaimana yang mereka kerjakan sehari-hari seperti: berdagang, bertani, dan bertukang. Tetapi mereka tidak punya waktu dan kemampuan untuk memberikan pengetahuan dan nilai-nilai yang lebih luas
c. Lambat laun masyarakat semakin bertambah maju. Kemajuan disebabkan adanya pengaruh-pengaruh dari luar dan perkembangan berfikir serta bertambahnya pengalaman individu-individu dalam masyarakat karena kemajuan ilmudan teknologi maka timbul pula bermacam-macam industri kerajinan, angkutan, hiburan, dan sebagainya.
d. Pertambahan penduduk menjadi faktor yang besar pengaruhnya. Pertambahan penduduk didesa-desa telah mendorong orang banyak pergi ke kota sehingga timbul masalah urbanisasi dan pengannguran. Salah satu usaha yang harus dikerjakan adalah memperluas kesempatan belajar bagi para siswa agar generasi baru dapat diselamatkan dari kebodohan, kemiskinan, dan pengangguran.
e. Para ahli tidak tinggal diam, mereka mengadakan serangkaian penelitian dan percobaan dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Karena itu lambat laun sistem dan metode pendidikan bertambah lama bertambah maju. Maksudnya tidak lain agar para siswa dapat berlangsung lebih efektif.
2. Istilah dan pembatasan didaktik
Kata didaktik atau didactic berasal dari benua Eropa, yakni Eropa Barat. Orang Belanda membawanya ke Indonesia dan Akhirnya sampai sekarang terus kita gunakan.
Istilah didaktik berasal dari Didasco, didaskein, artinya saya mengajar atau jalan pelajaran bahkan ada yang menyebutnya sebagai ilmu tentang mengajar dan belajar. Ilmu ini membicarakan tentang bagaimana cara membimbing kegiatan belajar murid secara berhasil.
3. Fungsi Didaktik
Fungsi ini dapat ditinjau dari dua segi yaitu:
a. fungsi didaktik dari segi ilmu
Ilmu didaktik merupakan cabang dari ilmu pendidikan, yang sekarang telah berkembang sebagai ilmu yang erdiri sendiri. Didaktik dipandang sebagai ilmu pendidikan yang diterapkan, yang dipraktekkan terutama dalam pengajaran di sekolah. Pengembangan didaktik yang pesat, bukan saja mendorong kemajuan pengajaran, akan tetapi telah memberikan bahan-bahan yang lebih lengkap bagi ilmu pendidikan. Bahkan timbulnya masalah-masalah yang dihadapi oleh guru dan murid dalam hubungan proses belajar dan mengajar telah mendorong pemikiran-pemikiran baru secara filosofis pedagogis.
Para ahli filsafat pendidikan berusaha keras menemukan cara-cara yang tepat untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh didaktik.


b. Fungsi didaktik dari segi alat
Sebagai alat, didaktik berfungsi dalam masyarakat, budaya, dan teknologi. Kita maklum bahwa didalam masyarakat, baik dalam kelompok yang besar maupun dalam kelompok yang kecil setiap saat dan dimana saja selalu terjadi proses komunikasi dan interaksi.
Komunikasi dan interaksi sosial akan bertambah lancar apabila individu-individu yang berkomunikasi dan berinteraksi itu mampu melakukan secara baik dan efektif.
Perkembangan budaya memerlukan ilmu didaktik. Pemyajian seni-seni kreasi budaya kepada khalayak akan menarik dan mudah dipahami oleh para penontonnya, apabila penyajian itu dilakukan sesuai dengan petunjuk-petunjuk didaktik penampilan pameran akan lebih menarik apabila disusun menurut saran-saran didaktis. Pertunjukan wayang golek, sandiwara, drama, dan lain-lain. Semuanya membutuhkan petunjuk-petunjuk didaktis yang tepat. Kesimpulan yang dapat kita tarik adalah bahwa didaktik besar pula fungsinya dalam pembinaan dan pengembangan kebudayaan.
4. Manfaat Didaktik
Masih banyak sebagian orang berpendapat bahwa ilmu didaktik hanya bermanfaat bagi guru di sekolah saja. Pandangan ini tidak kita tolak kebenaran seluruhnya oleh karena sejak semula kegunaan didaktik terutama dirasakan oleh para guru. Diamping itu kenyataan menunjukkan bahwa ilmu ini digunakan dimana-mana, bukan oleh guru saja melainkan oleh masyarakat, lembaga dan badan-badan, perusahaan, lembaga pemerintah, lembaga pembangunan dan sebagainya.
Guru yang baik bukan saja harus menguasai spesialisasi ilmunya, akan tetapi harus mengenal proses belajar manusia, cara-cara mengajar, penggunaan alat-alat peraga, teknik penilaiaan dan sebagainya.
Guru yang hanay menguasai bidang ilmunya saja belum tentu mampu emmbuat murid-muridnya mudah memahami pelajarannya dan sebaliknya guru hanya menguasai ilmu didaktik saja belum tentu dapat menjadi guru yang baik. Tetapi guru yang baik sudah jelas harus menguasai ilmu didaktik secara baik pula.
B. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Dalam Proses Belajar Mengajar
1. Pengertian CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
Cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan istilah yang bermakna sama dengan Student active learning (SAL). CBSA bukan disiplin ilmu atau dalam bahasa populer bukan “teori” tapi merupakan cara, teknik atau dalam bahasa lain disebut teknologi.
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran CBSA bukanlah hal yang baru. Bahkan dalam teori pengajaran, CBSA merupakan konsekuensi yang logis dari pengajaran yang seharusnya. Artinya merupakan tuntutan logis dari hakikat belajar dan hakikat mengajar.
Hampir tidak pernah terjadi proses belajar tanpa adanya keaktifan individu atau siswa yang belajar.
Permasalahannya hanya terletak dalam kadar atau bobot keaktifan siswa. Ada keaktifan belajar kategori rendah, sedang, dan adapula keaktifan belajar kategori tinggi.
Seandainya dibuat rentangan skala keaktifan dari 0-10, maka keaktifan belajar ada dalam skala 1-10, tidak ada skala nol, betapapun kecilnya keaktifan tersebut.
Dengan demikian hakikat CBSA pada dasarnya adalah cara atau usaha mempertinggi atau mengoptimalkan kegiatan belajar siswa dalam proses pengajaran.
Sebagai konsep CBSA adalah suatu proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional. Sehingga subjek didik betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa CBSA menempatkan siswa sebagai inti dalam kegiatan belajar mengajar siswa dipandang sebagai objek dan subjek.
2. Dasar Pemikiran Perlunya CBSA dalam Proses Pengajaran
a. Asumsi pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar memanusiakan manusia, atau emmbudayakan manusia. Pendidikan adalah proses sosialisasi menuju kedewasaan intelektual, sosial, moral, sesuai dengan kemampuan dan martabatnya sebagai manusia.
Atas dasar itu maka hakikat pendidikan adalah:
(1) Interaksi manusiawi
(2) Membina dan mengembangkan potensi manusia
(3) Berlangsung sepanjang hayat
(4) Sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan individu
(5) Keseimbangan anatara kebebasan serta kewibawaan guru dengan murid
(6) Meningkatkan kualitas hidup manusia
b. Asumsi anak didik
Asumsi anak didik didasarkan pada:
(1) Anak bukan manusia kecil, tetapi manusia seutuhnya yang mempunyai potensi untuk berkembang.
(2) Setiap individu/anak didik berbeda kemampuannya
(3) Anak didik pada dasarnya insan yang aktif kreatif dan dinamis dalam menghadapi lingkungannya.
c. Asumsi Guru
Asumsi guru bertolak dari:
(a) Bertanggung jawab atas tercapainya hasil belajar siswa
(b) Memiliki kemampuan profesional sebagai pengajar
(c) Berperan sebagai sumber belajar, pemimpin belajar dan fasilitator belajar sehingga terciptanya kondisi yang baik bagi siswa untuk belajar.
d. Asumsi Proses Pengajaran
(a) proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan sebagai suatu sistem
(b) siswa berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur oleh guru
(c) inti dari proses pengajaran adalah adanya kegiatan belajar siswa secara optimal.
C. Belajar Efektif di Perguruan Tinggi
Metode belajar di perguruan tinggi
Ada beberapa metode dalam belajar diperguruan tinggi diantaranya:
a. Ceramah
Metode dalam bentuk ceramah terjadi didalam kelas. Dosen memberikan ceramah tentang hal-hal atau pokok bahasa yang berkaitan dengan mata kuliah. Dosen sebagai penceramah dan mahasiswa menjadi pendengar.
Dalam metode ceramah mahasiswa harus aktif dan jeli mengikuti alur pemikiran dosen, walaupun banyak hal yang harus diketahui mahasiswa, tidak semua perkataan dosen harus dicatat, tetapi culup poin-poin yang pentingnya saja.
b. Diskusi
Diskusi biasanya berawal dari munculnya suatu masalah yang perlu dipecahkan bersama dan dibahas berdasarkan teori dan pengetahuan yang telah dipelajari. Diskusi biasanya berlangsung didalam kelas dengan bimbingan dosen, bisa juga diluar kelas dengan rekan diskusi. Tujuan dari diskusi adalah untuk mempererat pemahaman terhadap sesuatu hal secara matang dan mendalam


c. Tanya Jawab
Dalam metode tanya jawab baik mahasiswa maupun dosen sebagai pemberi materi dapat mengadakan tanya jawab. Jika pertanyaan datang dari dosen tentu mahasiswa harus menjawab. Tetapi jika pertanyaan datang dari mahasiswa dapat dijawab oleh mahasiswa lain atau oleh dosen.
Metode ini dapat membantu dalam proses pemahaman terhadap materi dan teori tertentu.
Bentuk-bentuk Belajar di Perguruan Tinggi
Secara garis besar ada tiga bentuk belajar di perguruan tinggi yaitu:
- Belajar dengan tatap muka (face to face comunication)
- Belajar dengan praktikum, baik praktikum di ruang laboratorium, maupun luar laboratorium
- Serta kuliah dilapangan yang sering disebut dengan kuliah kerja nyata (KKN)
Selain bentuk perkuliahan diatas, dapat pula berkaitan dengan tugas kuliah seperti membuat makalah perorangan maupun kelompok.
a. Kuliah tatap muka
Merupaka perkuliahan yang berlangsung didalam kelas. Dalam kesempatan ini mahasiswa dapat berhadapan langsung dengan dosen. Disisni dapat belajar menangkap materi kuliah dengan ketajaman pendengaran, kecepatan menulis dan kegiatan berfikir sekaligus.
b. Kuliah praktikum
Kuliah praktikum dilaboratorium ditunjukan untuk pendalaman teori dan praktik yang sekaligus melibatkan berbagai kegiatan psikomotorik. Dalam mata kuliah tertentu, tidak cukup hanya penguasaan teori semata, tetapi harus disertai praktik dilaboratorium. Untuk mengamati bagaimana antara hubungan teori dan kenyataan sebenarnya.
c. Kuliah lapangan
Kuliah lapangan atau praktik kerja lapangan sering disebut kuliah kerja nyata (KKN) merupakan kegiatan kuliah yang sangat erat kaitannya dengan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini berhubungan dengan pemahaman teori dan penerapannya dalam praktik dikehidupan nyata dalam bentuk pengabdian.
Contoh: pembangunan jalan, pelayanan kesehatan, pembangunan sarana ibadah dan sebagainya. Disini dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat.
Keterampilan-keterampilan Belajar Di Perguruan Tinggi
a. Keterampilan Intelektual
Merupakan kemampuan dalam membentuk dan menggunakan konsep, pengertian, pendapat (meletakkan hubungan antara dua pengertian) dan generalisasi (menarik kesimpulan dalam rangka memecahkan dan menyelesaikan berbagai masalah).
b. Keterampilan kognitif
Merupakan pembahasan pengetahuan, permasalahan, pengertian atas berbagai macam informasi.
D. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti
Pengetian pendidikan budi pekerti mengacu pada pengertian dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan sebagai moralitas. Moralitas sendiri dapat mengandung beberapa pengertian, diantaranya:
a. Adat istiadat
b. Sopan santun
c. Perilaku
Menurut kurikulum berbasis kompetensi (2001). Budi pekerti berisis nilai-nilai perilaku manusia yang akan diatur menurut kebaikan dan keburukannya melalui norma agama, norma hukum, tata krama dan sopan santun, norma budaya dan adat istiadat masyarakat. Budi pekerti akan mengidentifikasi perilaku positif yang diharapkan dapat terwujud dalam perbuatan, perkataan, fikiran, sikap, perasaan, dan kepribadian peserta didik.
Pendidikan Moral
Dalam pendidikan moral berusaha untuk mengemangkan pola prilaku seseorang sesuai dengan kehendak masyarakat. Kehendak ini berwujud moralitas atau kesusilaan yang berbasis nilai-nilai dan kehidupan yang berada dalam masyarakat.
Pendidikan Budipekerti
Pendidikan budi pekerti sendiri merupakan suatu program pengajaran disekolah yang bertujuan mengembangkan watak atau tabiat siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatana moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya disiplin dan kerjasama. Yang menekankan ranah afektif (perasaan dan sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berfikir rasional) dan ranah skill atau psikomotorik (keterampilan) keterampilan mengolah data, mengemukakan pendapat dan kerjasama.
Unsur-unsur Pendidikan Budi Pekerti
Penekanan pendidikan budi pekerti dan pengetahuan disekolah harus diseimbangkan. Pengertian keseimbangan disisni lebih menekankan pada kebutuhan dan aspek perkembanagn manusia. Nilai-nilai dasar seperti penghargaan terhadap orang lain, religiusitas, sosialitas, gender, kejujuran, kemandirian, dan lain-lain, harus diberikan sesuaidengan tingkat pemahaman anak.
Semakin tinggi tingkat pendidikan formal pengajaran akademik, semakin besar pula posisinya. Semakin banyak guru memperkenalkan nilai-nilai (value) dan kesadaran ilmiahnya tinggi, akan semakin yakin bahwa apa yang dianut dan diyakini guru adalah sesuatu yang baik, berharga dan pantas selalu diperjuangkan.
Selain memperhatikan perkembangan kognitif dan moral anak, perlu juga diperhatikan segi empati dan kecerdasan emosional anak, diantaranya;
1. Perkembangan kognitif Piaget
Piaget membagi perkembangan kognitif seseorang dalam empat tahap, yaitu:
a. Tahap proparasional
Tahap proparasional terjadi pada umur 2-7 tahun, anak mulai menggunakan simbol dan bahasa. Dengan menggunakan bahasa anak mulai dapat memikirkan yang tidak terjadi sekarang, tetapi yang sudah lalu.
Dalam sikap pribadi, anak pada tahap ini masih egosentris, berfikir pada diri sendiri. Penanaman nilai mulai dapat menggunakan bahasa dengan sedikit penjelasan
b. Tahap operasional konkret
Pada tahap operasional konkret, umur 7-11 tahun, anak sudah mulai berfikir transformasi (refersible) dapat dipertukarkan dan kekekalan. Dia dapat mengerti adanya perpindahan benda, mulai dapat membuat klasifikasi, namun dasarnya masih pada hal yang konkret anak sudah dapat mengerti persoalan sebab akibat. Dalam penanaman nilai pun sudah dapat dikenalkan suatu tindakan dengan akibat yang baik dan tidak baik.
c. Tahap operasional formal
Pada tahap ini terjadi pada umur 11 tahun keatas, anak sudah dapat berfikir formal, abstrak, ia dapat berfikir secara dedukatif,induktif dan hpotesis. Ia tidak emmbatasi berfikir pada yang sekarang, tetapi dapat berfikir yang akan datang, sesuatu yang diandaikan. Anak sudah dapat diajak menyadari apa yang dibuatnya dengan alasannya. Pada tahap ini juga anak sudah dapat diajak berdiskusi untuk menemukan nilai yang baik dan tidak baik.
Hal yang dapat emmepengaruhi pendidikan nilai
1. Perkembangan anak dari tahap meniru atau reflek
2. Perkembangan anak dari pemikiran konkret ke abstrak
3. Perkembangan anak dari pemikiran egosentris ke sosial
E. Pendidikan Sekarang dan Masa Depan
Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat setiap manusia membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun manuisa berada. Pendidikan sangat penting artinya sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan pendidikan manusia harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping mempunyai budi pekerti yang luhur dan moral yang baik (M. Sobry Sutikno: 2004)
Tujuan dari pendidikan yang diharapkan adalah kecerdasan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu:
- Bertakwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur
- Memiliki pengetahuan dan keterampilan
- Mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan (kebangsaan)
Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan aktif dalam seluruh lapangan kehidupan, serdas, aktif, kreatif, dan terampil. Mempertimbangkan pendidikan anak-anak sama dengan mempersiapkan generasi yang akan datang.
Pilar pendidikan sekarang dan masa yang akan datang yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan pendidikan formal yaitu:
1. Learning to know (belajar untuk mengetahui)
2. Learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu)
3. Learning to be ( belajar untuk menjadi seseorang)
4. Learning to live together ( belajar untuk menjalani kehidupan bersama)
Guru Sebagai Tenaga Kerja Pendidik
Guru merupakan ujung tombak keberhasilan suatu sistem pendidikan. Jika guru kurang siap melaksanakannya tetap saja hasilnya sama “jelek”. Sistem kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang diterapkan saat ini, sebetulnya sudah diterapkan disekolah swasta yang ekonominya sekolah menengah keatas.


Menurut Isjoni (2005)
• Planer artinya guru memiliki program kerja pribadi yang jelas, program kerja tersebut tidak hanya berupa program rutin.
• Inovator artinya memiliki kemampuan untuk melaksanakan pembaharuan dimaksud berkenaan dengan pola pembelajaran, termasuk didalamnya metode mengajar, media pembelajaran sistem dan alat evaluasi.
• Motivator artinya guru masa depan mampu memilih motivasi untuk terus belajar dan belajar dan emmberikan motivasi kepada anak didik.
• Capable personal maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu mengelola proses pembelajaran secara efektif.
• Developer artinya guru mau untuk terus mengembangkan diri, dan tentunya mampu menyalurkan kemampuan dan keterampilan kepada anak didiknya dan semua orang.
Hal-hal yang perlu dibenahi pemerintah mengenai guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di indonesia adalah:
1. Proses perekrutan guru perlu diperketat dengan menggunakan standar kompetensi guru sesuai dengan keahlian masing-masing. Guru yang dipilih untuk mengajar harus sesuai dengan bidang keahlian dan mempunyai bekal atau kompetensi mengajar.
2. Bagi guru yang sudah terlanjur jadi guru yang basic bukan dari ilmu keguruan, maka perlu memberi training atau workh shop tambahan guna menambah kemampuan mendidik
3. Bagi guru yang punya basis ilmu mendidik maupun tidak, untuk senantiasa diberi pelatihan tambahan tentang strategi belajar mengajar, penggunaan media pembelajaran, pengenalan inovasi-inovasi terbaru dalam pendidikan.
4. Bagi guru bidang study, sebaiknya diberi pendalaman pengetahuan sesuai dengan bidang masing-masing

Tingkat Mutu Pendidikan Dengan Memberdayakan Guru
Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara itu menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya. Masing-masing bangsa mempunyai pandangan hidup sendiri-sendiri yang berbeda satu sama lain.
Aspek kunci peranan kepemimpinan dalam pendidikan adalah memberdayakan guru-guru untuk memberikan mereka kesempatan optimal untuk meningkatkan belajar pada siswanya dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk emmbantu proses pengembangan siswa. Penyampaian materi hanyalah merupakan satu dari berbagai kegiatan belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses pengembangan siswa (M. Sobari Sutikno).

KESIMPULAN


Pendidikan dari waktu ke waktu seharusnya dikaji ulang untuk menaksir apakah itu masih relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
Revitalisasi pendidikan merupakan upaya kritis dan terencana agar pendidikan betul-betul memiliki kemampuan untuk mengubah status biasa menjadi status yang bernalar dan bermanfaat bagi masyarakat, secara kolektif.
Dengan adanya tuntutan pendidikan sekarang dan masa depan harus diarahkan pada peningkatan kualitas kemampuan intelektual dan profesional serta sikap kepribadian dan moral manusia Indonesia pada umumnya.
Mengenai kecenderungan merosotnya pencapaian hasil pendidikan selama ini, langkah antisipasi masyarakat terhadap dunia pendidikan.
Mutu pendidikan dapat ditingkatkan dengan melakukan serangkaian pembenahan terhadap segala persoalan yang dicapai.


DAFTAR PUSTAKA


Hamali, Oemar. 1989. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Sudjana, Nana dan Arifin,Daeng. 1987. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Sinar Baru
Sudarman,Paryati. Belajar Aktif Di Perguruan Tinggi. Bandung: Sibiosa Rektama Media
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti Dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara
Sutikno, M Sobry. 2006. Pendidikan Sekarang dan Masa Depan. Lombok: NTP Press

2 Responses so far.

  1. kak zepe says:

    Hi... salam kenal...
    Saya adalah pencipta lagu anak-anak..
    lagu2 yang saya ciptakan bisa mengajak anak-anak bernyanyi sambil belajar..dan masih banyak lagi metode-metode belajar menarik lainnya, khususnya dengan media lagu atau music.
    kalau mau tahu lagu-lagu saya..
    bisa klik
    http://www.lagu2anak.blogspot.com
    lagu2 saya sudah banyak dipakai di TK dan Paud di seluruh Indonesia..

    Terima kasih

  2. she uni says:

    salam kenal jg....
    ya tar saya coba liat lagu2'y

Leave a Reply