Minimal Design

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Easy to use theme’s admin panel

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Featured posts

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it ...

Hello, I am Vk bhardwaj and i do awsome Blogger Template Designs for your blog, download templates at Www.BestTheme.Net. Thanks A Lot

Archive for Februari 2011

karakteristik yang harus dipenuhi seseorang sehingga ia dapat disebut berkepribadian muslim, yaitu :

1. Salimul ‘Aqidah / ‘Aqidatus Salima (Aqidah yang lurus/selamat)
Salimul aqidah merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang lurus, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada ALLAH SWT, dan tidak akan menyimpang dari jalan serta ketentuan-ketentuan-Nya. Dengan kelurusan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada ALLAH sebagaimana firman-Nya yang artinya : “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku, semua bagi Allah tuhan semesta alam”. (QS. al-An’aam [6]:162). Karena aqidah yang lurus/selamat merupakan dasar ajaran tauhid, maka dalam awal da’wahnya kepada para sahabat di Mekkah, Rasulullah SAW mengutamakan pembinaan aqidah, iman, dan tauhid.

2. Shahihul Ibadah (ibadah yang benar)
Shahihul ibadah merupakan salah satu perintah Rasulullah SAW yang penting. Dalam satu haditsnya, beliau bersabda: “Shalatlah kamu sebagaimana melihat aku shalat”. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk/mengikuti (ittiba’) kepada sunnah Rasul SAW yang berarti tidak boleh ditambah-tambahi atau dikurang-kurangi.

3. Matinul Khuluq (akhlak yang kokoh)
Matinul khuluq merupakan sikap dan perilaku yang harus dimiliki oleh setiap muslim, baik dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk2-Nya. Dengan akhlak yang mulia, manusia akan bahagia dalam hidupnya, baik di dunia apalagi di akhirat. Karena akhlak yang mulia begitu penting bagi umat manusia, maka salah satu tugas diutusnya Rasulullah SAW adalah untuk memperbaiki akhlak manusia, dimana beliau sendiri langsung mencontohkan kepada kita bagaimana keagungan akhlaknya sehingga diabadikan oleh ALLAH SWT di dalam Al Qur’an sesuai firman-Nya yang artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung”. (QS. al-Qalam [68]:4).

4. Mutsaqqoful Fikri (wawasan yg luas)
Mutsaqqoful fikriwajib dipunyai oleh pribadi muslim. Karena itu salah satu sifat Rasulullah SAW adalah fatonah (cerdas). Al Qur’an juga banyak mengungkap ayat-ayat yang merangsang manusia untuk berfikir, misalnya firman Allah yang artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: ” pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir”.(QS al-Baqarah [2]:219)Di dalam Islam, tidak ada satupun perbuatan yang harus kita lakukan, kecuali harus dimulai dengan aktifitas berfikir. Karenanya seorang muslim harus memiliki wawasan keislaman dan keilmuan yang luas. Untuk mencapai wawasan yg luas maka manusia dituntut utk mencari/menuntut ilmu, seperti apa yg disabdakan beliau SAW : “Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim”.(Muttafaqun ‘alaihi).Dan menuntut ilmu yg paling baik adalah melalui majelis2 ilmu spt yg digambarkan ALLAH SWT dlm firman-Nya:“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. al-Mujadilaah [58]: 11).Oleh karena itu ALLAH SWT mempertanyakan kepada kita tentang tingkatan intelektualitas seseorang, sebagaimana firman-Nya yang artinya: Katakanlah: “samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?, sesungguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”.(QS. az-Zumar [39]:9).

5. Qowiyyul Jismi (jasmani yg kuat)
Seorang muslim haruslah memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa, zakat dan haji merupakan amalan di dalam Islam yang harus dilaksanakan dengan kondisi fisik yang sehat dan kuat. Apalagi berjihad di jalan Allah dan bentuk-bentuk perjuangan lainnya.Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian seorang muslim dan pencegahan dari penyakit jauh lebih utama daripada pengobatan. Meskipun demikian, sakit tetap kita anggap sebagai sesuatu yang wajar bila hal itu kadang-kadang terjadi. Namun jangan sampai seorang muslim sakit-sakitan. Bahkan Rasulullah SAW menekankan pentingnya kekuatan jasmani seorang muslim spt sabda beliau yang artinya: “Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah”. (HR. Muslim).

6. Mujahadatul Linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
Hal ini penting bagi seorang muslim karena setiap manusia memiliki kecenderungan pada yang baik dan yang buruk. Melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk amat menuntut adanya kesungguhan. Kesungguhan itu akan ada manakala seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu. Hawa nafsu yang ada pada setiap diri manusia harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam)”. (HR. Hakim).

7. Harishun Ala Waqtihi (disiplin menggunakan waktu)
Harishun ala waqtihi merupakan faktor penting bagi manusia. Hal ini karena waktu mendapat perhatian yang begitu besar dari Allah dan Rasul-Nya. Allah SWT banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti wal fajri, wad dhuha, wal asri, wallaili dan seterusnya.Waktu merupakan sesuatu yang cepat berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk disiplin mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. Maka diantara yang disinggung oleh Nabi SAW adalah memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, sehat sebelum datang sakit, muda sebelum tua, senggang sebelum sibuk dan kaya sebelum miskin.

8. Munazhzhamun fi Syuunihi (teratur dalam suatu urusan)
Munazhzhaman fi syuunihi termasuk kepribadian seorang muslim yang ditekankan oleh Al Qur’an maupun sunnah. Dimana segala suatu urusan mesti dikerjakan secara profesional. Apapun yang dikerjakan, profesionalisme selalu diperhatikan. Bersungguh-sungguh, bersemangat , berkorban, berkelanjutan dan berbasis ilmu pengetahuan merupakan hal-hal yang mesti mendapat perhatian serius dalam penunaian tugas-tugas.

9. Qodirun Alal Kasbi (memiliki kemampuan usaha sendiri/mandiri)
Qodirun alal kasbi merupakan ciri lain yang harus ada pada diri seorang muslim. Ini merupakan sesuatu yang amat diperlukan. Mempertahankan kebenaran dan berjuang menegakkannya baru bisa dilaksanakan manakala seseorang memiliki kemandirian terutama dari segi ekonomi. Tak sedikit seseorang mengorbankan prinsip yang telah dianutnya karena tidak memiliki kemandirian dari segi ekonomi. Karena pribadi muslim tidaklah mesti miskin, seorang muslim boleh saja kaya bahkan memang harus kaya agar dia bisa menunaikan ibadah haji dan umroh, zakat, infaq, shadaqah dan mempersiapkan masa depan yang baik. Oleh karena itu perintah mencari nafkah amat banyak di dalam Al Qur’an maupun hadits dan hal itu memiliki keutamaan yang sangat tinggi.Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang baik. Keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT. Rezeki yang telah Allah sediakan harus diambil dan untuk mengambilnya diperlukan skill atau ketrampilan.

10. Nafi’un Lighoirihi (bermanfaat bagi orang lain)
Manfaat yang dimaksud disini adalah manfaat yang baik sehingga dimanapun dia berada, orang disekitarnya merasakan keberadaan. Jangan sampai keberadaan seorang muslim tidak menggenapkan dan ketiadaannya tidak mengganjilkan.Ini berarti setiap muslim itu harus selalu mempersiapkan dirinya dan berupaya semaksimal untuk bisa bermanfaat dan mengambil peran yang baik dalam masyarakatnya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”. (HR. Qudhy dari Jabir).

Untuk meraih kreteria Pribadi Muslim di atas membutuhkan mujahadah dan mulazamah atau kesungguhan dan kesinambungan. Allah swt berjanji akan memudahkan hamba-Nya yang bersungguh-sungguh meraih keridloan-Nya. “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” QS. Al Ankabut : 69.

read more

1. HAKIKAT DAN RUANG LIGKUP STUDI GEOGRAFI

Studi geografi hakikatnya adalah suatu pengkajian keruangan gejala dan masalah kehidupan manusia di wilayah tertentu. Studi geografi merupakan suatu penelaahan dan pengkajian gejala kehidupan yang nyata. Metode pendekatan yang terutama pada studi geografi adalah observasi lapangan, karena tanpa kerja lapangan tidak akan menghasilkan suatu kesimpulan tentang hakekat gejala dan masalah kehidupan yang sebenarnya.
Studi dan analisa geografi meliputi gejala manusia dengan gejala alam, dan meliputi pula analisa penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam ruang. Melihat analisa gejala yang dipelajarinya, geografi dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ” what, where, why, how “ tentang apa yang terjadi di permukaan bumi.
1. Untuk menjawab pertanyaan What , geografi dapat menunjukkan gejala atau faktor alam dan gejala atau faktor manusia.
2. Untuk Munjawab pertanyaan Where, geografi dapat menunjukkan ruang atau tempat terdapatnya atau terjadinya gejala alam dan manusia.
3. Untuk menjawab pertanyaan Why, Geografi dapat menunjukkan relasi, interelasi, dan interaksi, integrasi gejala-gejala tadi sebagai faktor yang tidak terlepas satu sama lain.
4. Untuk menjawab pertanyaan How, geografi dapat menunjukkan kualitas dan kuantitas gejala dan interelasi / interaksi gejala-gejala tadi pada ruang yang bersangkutan.
Untuk mengungkapkan waktu terjadinya atau waktu berlangsungnya, geografi juga dapat menjawab pertanyaan “ When ”. Untuk melihat apa dan bagaimana ruanglingkup geografi Rhoad Murphey mengemukakan tiga pokok sebagai berikut:
1) penyebaran dan relasi umat manusia di permukaan bumi, dan aspek keruangan pemukiman serta penggunaan permukaan bumi.
2) Interelasi masyarakat manusia dengan lingkungan alam yang merupakan studi diferensiasi areal, dan
3) Kerangka regional dan analisa region-region yang spesifik.
Berdasarkan ketiga pokok ruanglingkupnya itu, segala aspek manusia dapat terungkapkan.

2. PERANAN GEOGRAFI

J.A. Sporck dan O.Tulipple mengemukakan tiga peranan geografi, yaitu :

1. Geografi Sebagai Suatu Sintesis
Geografi sebagai suatu sintesa digunakan untuk mengungkapkan apa yang menjadi pokok penelaahan, dimana adanya, bagaimana kualitasnya, dan bagaimana terjadinya. Dengan demikian melalui sintesa ini kita dapat mengungkapkan pokok persoalan yang kita hadapi, termasuk penyebarannya dalam ruang , relasinya dengan pokok persoalan yang lain atau dengan variabel lainnya,bagaimana intensitas relasi atau interaksinya, bilamana terjadinya, dan lain sebagainya.

2. Geografi Sebagai Suatu Penelaahan Relasi Keruangan Gejala
Pada penelaahan relasi keruangan ini, variabel-variabel yang ada hubungannya harus benar-benar diteliti, dikaji relasi, interelasi, intereaksi, dan bahkan mungkin interdependensinya satu sama lain. Maka pada peranannya yang kedua ini lebih ditekankan pada relasinya satu sama lain.

3. Geografi Sebagai Ilmu Tataguna Lahan
Geografi sebagai ilmu tataguna lahan dapat mengambil peranan melalui pengkajian geografi, prinsip pendayagunaan ruang, yang berarti meningkatkan produktifitas lahan pada suatu satuan luas dapat dipenuhi.Geografi sebagai ilmu tataguna lahan dapat pula digunakan untuk memenuhi prinsip tepat guna ruang.
Pola tataguna lahan :
1) Pola zone-zone yang konsentrik( consentric zone ) dari Ernest W. Burgess
2) Pola zone-zone sektoral (sector zone) dari Homer Hoyt
3) Pola inti-inti yang jamak ( multiple nuclea ) dari Chauncy D. Haris dan Edward L. Ullman
4) Pola gabungan dari ketiga pola diatas ( Composite ).
Dari ketiga peranan diatas,masih ada satu peranan yang sangat penting, baik bagi geografi itu sendiri maupun bagi penerapannya dalam bidang kehidupan yaitu:

4. Geografi Sebagai Bidang Ilmu Penelitian
Dua peranan utama yang dapat dipenuhi oleh geografi sebagai ilmu pendidikan yaitu:a) melaksanakan penelitian ilmiah untuk mengembangkan dan meningkatkan ilmu pengetahuan geografi .Penelitian ini lebih bersifat murni untuk mengembangkan teori, konsep, prinsip hukum yang berlaku dalam ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
b) Melaksanakan penelitian yang bersifat praktis untuk kepentingan kehidupan secara langsung,peranan ini diarahkan untuk menyusun alternatif pemecahan masalah kehidupan dan untuk menyusun suatu perencanaan dan pengembangan sarana kehidupan.

3. PRINSIP GEOGRAFI

Pada geografi dan Studi geografi digunakan beberapa prinsip yang disebut prinsip geografi. prinsip-prinsip tersebut yaitu :
1. Prinsip Penyebaran
Gejala dan fakta geografi, baikyang berkenaan dengan alamnya, maupun mengenai kemanusiaannya tersebar di permukaan bumi. Penyebaran gejala dan fakta tadi, tidak merata dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran gejala dan fakta tadi dalam ruang, kita telah dibimbing untuk mengungkapkan persoalan yang berkenaan dengan gejala dan fakta tadi.
2. Prinsip Interelasi
Prinsip interelasi ini secara lengkap adalah interelasi dalam ruang. Setelah kita melihat gejala dan fakta geografi adalah penyebarannya dalam ruang atau di wilayah–wilayah tertentu maka kita dapat mengungkapkan hubungannya satu sama lain yaitu hubungan antara faktor fisis dengan faktor fisis, antara faktor manusia dengan faktor manusia. Dengan menggunakan metode kuantitatip, interelasi gejala, fakta dan faktor tadi dapat diukur secara matematik.
3. Prinsip Deskripsi
Penjelasan atau deskripsi merupakan suatu prinsip pada geografi dan studi geografi untuk memberi gambaran lebih jauh tentang gejala dan masalah yang kita pelajari. Prinsip ini tidak hanya dapat dijelaskan dengan menggunakan kata-kata dan peta melainkan juga dapat dilaksanakan dengan menggunakan diagram, grafik, dan tabel. Bentuk-bentuk deskripsi tadi akan memberikan kejelasan tentang apa yang sedang kita pelajari atau kita selidiki.
4. Prinsip Korologi
Prinsip korologi merupakan prinsip geografi yang komprehensip kaena memadukan prinsip-prinsip lainnya. Korologi untuk pertamakali diperkenalkan oleh Alfred Hettner pada tahun 1905. Pada saat itu Hettner mengemukakannya sebagai suatu ilmu tentang wilayah-wilayah di permukaan bumi dengan perbedaan dan relasi keruangannya.

4. STUDI GEOGRAFI DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI

Kemajuan dan perkembangan kehidupan masa kini ditandai oleh kemajuan ilmu dan teknologi. Selain penerapan dan kemajuan teknologi dalam kehidupan itu harus menjadi bahan pengkajian geografi, studi geografi juga harus membuka diri untuk menggunakan teknologi baru dalam melaksanakan tugasnya.
Kemajuan teknologi yang telah menghasilkan komputer, satelit teknologi SDA, laboratorium ruang angkasa, dan sebagainya, harus dimanfaatkan oleh studi geografi. Dalam pengumpulan data dilapangan baik yang berkenaan dengan faktor fisis, maupun yang berkenaan dengan faktor sosial-budaya, kita dapat pula menggunakan alat-alat hasil teknologi seperti photo-tustel, kamera digital, hand phone, dan kaset recorder dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi kualitatif. Artinya jika kita memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang alat-alat yang mutakhir kita akan dapat memanfaatkannya untuk membantu tugas kita mengumpulkan data dilapangan.

5. NILAI STUDI GEOGRAFI

Studi geografi yang merupakan bidang pengkajian keilmuan gejala dan masalah geografi tidak hanya memiliki dasar teoritis, melainkan pula memiliki dasar operasional yang praktis. Hasil penelitian dan pengkajian geografi dapat berupa teori, konsep, generalisasi, prinsip baru yang dapat menambah perbendaharaan ilmu geografi khususnya, dan dunia keilmuan pada umumnya. Sedangkan hasil-hasil praktisnya berupa pemecahan masalah kehidupan dan berupa model-model perencanaan dan pengembangan sarana kehidupan.

read more

Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes (mencakup wilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Kerana letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawa yang banyak dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak mendiami daerah bagian barat yang bersempadan dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku Batak banyak mendiami Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti Bandung, Cimahi, Bogor, Bekasi, dan Depok. Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai hampir di seluruh daerah Jawa Barat.(3 gplus,wordpress.com). Suku Jawa adalah suku bangsa yang terbesar di Indonesia, dengan jumlahnya di sekitar 90 juta. Mereka berasal dari pulau Jawa dan menghuni khususnya di provinsi Jawa Tengah serta Jawa Timur tetapi di provinsi Jawa Barat, Banten dan tentu saja di Jakarta, mereka juga banyak ditemukan.(Wapedia.mobi)
3.1. Kebudayaan Suku Sunda
Kebudayaan Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan- kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut:
3.1.1. Sistem Kepercayaan
Hampir semua orang Sunda beragama Islam. Hanya sebagian kecil yang tidak beragama Islam, diantaranya orang-orang Baduy yang tinggal di Banten Tetapi juga ada yang beragama Katolik, Kristen, Hindu, Budha. Praktek-praktek sinkretisme dan mistik masih dilakukan. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta. Keseimbangan magis dipertahankan dengan upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan kegiatan saling memberi (gotong royong). Hal yang menarik dalam kepercayaan Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung, salah satu tokoh budaya mereka, yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang Tunggal) yang menitiskan sebagian kecil diriNya ke dalam dunia untuk memelihara kehidupan manusia (titisan Allah ini disebut Dewata). Ini mungkin bisa menjadi jembatan untuk mengkomunikasikan Kabar Baik kepada mereka.( 3 gplus,wordpress.com )
3.1.2. Mata Pencaharian
Suku Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau hidup berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama adalah hal meningkatkan taraf hidup. Menurut data dari Bappenas (kliping Desember 1993) di Jawa Barat terdapat 75% desa miskin. Secara umum kemiskinan di Jawa Barat disebabkan oleh kelangkaan sumber daya manusia. Maka yang dibutuhkan adalah pengembangan sumber daya manusia yang berupa pendidikan, pembinaan, dll.( 3 gplus,wordpress.com )
3.2. Kebudayaan Suku Jawa
3.2.1 Sistem Kepercayaan
Sebahgian besar orang Jawa menganut agama Islam tetapi ada juga yang banyak menganut agama Kristian, Protestan dan Katolik, termasuknya di kawasan luar bandar, dengan penganut agama Buddha dan Hindu juga ditemukan di kalangan masyarakat Jawa. Terdapat juga agama kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini pada dasarnya berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh agama Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal kerana sifat asimilasi kepercayaannya, dengan semua budaya luar diserap dan ditafsirkan mengikut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadang kalanya menjadi kabur.(Wapedia.mobi)
3.2.2. Mata Pencaharian
Di Indonesia, orang Jawa biasanya ditemukan dalam semua bidang, khususnya dalam perkhidmatan awam. Secara tradisi, kebanyakan orang Jawa adalah petani. Ini adalah disebabkan oleh tanah gunung berapi yang subur di Jawa. Walaupun terdapat juga banyak usahawan Indonesia yang berjaya yang berasal daripada suku Jawa orang Jawa tidak begitu menonjol dalam bidang perniagaan dan perindustrian.(Wapedia.mobi)
3.3. Kesenian Suku Sunda
3.3.1. Kirab Helaran
Kirap helaran atau yang disebut sisingaan adalah suatu jenis kesenian tradisional atau seni pertunjukan rakyat yang dilakukan dengan arak-arakan dalam bentuk pagelaran. Pertunjukannya biasa ditampilkan pada acara khitanan atau acara-acara khusus seperti: menyambut tamu, hiburan peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan hari-hari besar lainnya. Seperti yang diikuti ratusan orang dari perwakilan seluruh kelurahan di Cimahi, yang berupa arak-arakan yang pernah digelar pada saat Hari Jadi ke-6 Kota Cimahi. Kirap ini yang bertolak dari Alun-alun Kota Cimahi menuju kawasan perkantoran Pemkot Cimahi, Jln. Rd. Demang Hardjakusumah itu, diikuti oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda, seperti sisingaan, gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog, barongsai, dan klub motor. .( 3 gplus,wordpress.com )
3.3.2 Karya Sastra
Di bawah ini terdapat beberapa daftar karya sastra dalam bahasa Jawa yang berasal dari daerah kebudayaan Sunda, yaitu: Babad Cerbon, Cariosan Prabu Siliwangi, Carita Ratu Galuh, Carita Purwaka Caruban Nagari, Carita Waruga Guru, Kitab Waruga Jagat, Layang Syekh Gawaran, Pustaka Raja Purwa, Sajarah Banten, Suluk Wuyung Aya, Wahosan Tumpawarang, Wawacan Angling Darma, Wawacan Syekh Baginda Mardan, Kitab Pramayoga /jipta Sara.( 3 gplus,wordpress.com )
3.3.3. Pencak Silat Cikalong
Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan menyebar, penduduk setempatan menyebutnya “Maempo Cikalong”. Khususnya di Jawa Barat dan diseluruh Nusantara pada umumnya, hampir seluruh perguruan pencak silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini.
Daerah Cianjur sudah sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan Sunda seperti: musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran yang sampai kini dipergunakan dll. (3 gplus,wordpress.com)

3.3.4. Seni Tari
a. Tari Jaipong
Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Ketuk Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Pemunculan tari ini di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu tapi murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan. Oleh karena itu tari ketuk tilu ini banyak disukai masyarakat terutama di pedesaan yang jarang kegiatan hiburan.
Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika. Ciri khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan. .( 3 gplus,wordpress.com )
b. Tari Merak
c. Tari Topeng
d. Seni Bangreng
Seni Bangreng adalah pengembangan dari seni “Terbang” dan “Ronggeng”. Seni terbang itu sendiri merupakan kesenian yang menggunakan “Terbang”, yaitu semacam rebana tetapi besarnya tiga kali dari alat rebana. Dimainkan oleh lima pemain dan dua orang penabu gendang besar dan kecil. .( 3 gplus,wordpress.com )


e. Rengkong
Rengkong adalah salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya.( 3 gplus,wordpress.com )
f. Kuda renggong
Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop. .( 3 gplus,wordpress.com )
3.3.5. SENI MUSIK DAN SUARA
Selain seni tari, tanah Sunda juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.Dibawah ini salah salah satu musik/lagu daerah Sunda: Bubuy Bulan, Es Lilin, Manuk Dadali, Tokecang, Warung Pojok (www.bogor.indo.net.id)
3.3.6. WAYANG GOLEK
Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka Jepangnya’, maka tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang memiliki keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. Seperti halnya Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek biasanya dipentaskan pada acara hiburan, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 - 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha. Tokoh-tokoh dalam cerita mengambil nama-nama dari tanah India.Dalam Wayang Golek, ada ‘tokoh’ yang sangat dinantikan pementasannya yaitu kelompok yang dinamakan Purnakawan, seperti Dawala dan Cepot. Tokoh-tokoh ini digemari karena mereka merupakan tokoh yang selalu memerankan peran lucu (seperti pelawak) dan sering memancing gelak tawa penonton. Seorang Dalang yang pintar akan memainkan tokoh tersebut dengan variasi yang sangat menarik. .( 3 gplus,wordpress.com )
3.3.7. Alat Musik
a. Calung
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih).
b. Angklung
Angklung adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938. Ketika awal penggunaannya angklung masih sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional
c. Kecapi Suling
Kecapi Suling. Adalah salah satu jenis kesenian Sunda yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia. .( 3 gplus,wordpress.com )

3.4. Kesenian Suku Jawa
Orang Jawa terkenal kerana kebudayaan seni yang sebahgian besarnya dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yiaitu pementasan wayang. Repertoir cerita wayang atau lakonan sebahagian besarnya berdasarkan roman kesateriaan Ramayana dan Mahabharata.(Wapedia.mobi)
Tetapi kadangkala cerita islampun dipentaskan juga. Dengan demikian, terdapat juga pengaruh Islam serta Dunia Barat.Tetapi, ada fersi wayang yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang,dan adapula yang berupa sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan oleh dalng ini adalah berupa wayang kulit atau golek.(id wikipedia.org)
3.5. Stratifikasi Suku Sunda
Masyarakat Jawa Barat, yaitu masyarakat Sunda, mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat. Nilai individu sangat tergantung pada penilaian masyarakat. Dengan demikian, dalam pengambilan keputusan, seperti terhadap perkawinan, pekerjaan, dll., seseorang tidak dapat lepas dari keputusan yang ditentukan oleh kaum keluarganya. Dalam masyarakat yang lebih luas, misalnya dalam suatu desa, kehidupan masyarakatnya sangat banyak dikontrol oleh pamong desa. Pak Lurah dalam suatu desa merupakan “top leader” yang mengelola pemerintahan setempat, berikut perkara-perkara adat dan keagamaan. Selain pamong desa ini, masih ada golongan lain yang dapat dikatakan sebagai kelompok elite, yaitu tokoh-tokoh agama. Mereka ini turut selalu di dalam proses pengambilan keputusan-keputusan bagi kepentingan kehidupan dan perkembangan desa yang bersangkutan. Paul Hiebert dan Eugene Nida, menggambarkan struktur masyarakat yang demikian sebagai masyarakat suku atau agraris.
Perbedaan status di antara kelompok elite dengan masyarakat umum dapat terjadi berdasarkan status kedudukan, pendidikan, ekonomi, prestige sosial dan kuasa. Robert Wessing, yang telah meneliti masyarakat Jawa Barat mengatakan bahwa ada kelompok
“in group” dan “out group” dalam struktur masyarakat. Kaum memandang sesamanya sebagai “in group” sedang di luar status mereka dipandang sebagai “out group.
W.M.F. Hofsteede, dalam disertasinya Decision–making Process in Four West Java Villages (1971) juga menyimpulkan bahwa ada stratifikasi masyarakat ke dalam kelompok elite dan massa. Elite setempat terdiri dari lurah, pegawai-pegawai daerah dan pusat, guru, tokoh-tokoh politik, agama dan petani-petani kaya. Selanjutnya, petani menengah, buruh tani, serta pedagang kecil termasuk pada kelompok massa. Informal leaders, yaitu mereka yang tidak mempunyai jabatan resmi di desanya sangat berpengaruh di desa tersebut, dan diakui sebagai pemimpin kelompok khusus atau seluruh desa.
Hubungan seseorang dengan orang lain dalam lingkungan kerabat atau keluarga dalam masyarakat Sunda menempati kedudukan yang sangat penting. Hal itu bukan hanya tercermin dari adanya istilah atau sebutan bagi setiap tingkat hubungan itu yang langsung dan vertikal (bao, buyut, aki, bapa, anak, incu) maupun yang tidak langsung dan horisontal (dulur, dulur misan, besan), melainkan juga berdampak kepada masalah ketertiban dan kerukunan sosial. Bapa/indung, aki/nini, buyut, bao menempati kedudukan lebih tinggi dalam struktur hubungan kekerabatan (pancakaki) daripada anak, incu, alo, suan. Begitu pula lanceuk (kakak) lebih tinggi dari adi (adik), ua lebih tinggi dari paman/bibi. Soalnya, hubungan kekerabatan seseorang dengan orang lain akan menentukan kedudukan seseorang dalam struktur kekerabatan keluarga besarnya, menentukan bentuk hormat menghormati, harga menghargai, kerjasama, dan saling menolong di antara sesamanya, serta menentukan kemungkinan terjadi-tidaknya pernikahan di antara anggota-anggotanya guna membentuk keluarga inti baru.
Pancakaki dapat pula digunakan sebagai media pendekatan oleh seseorang untuk mengatasi kesulitan yang sedang dihadapinya. Dalam hubungan ini yang lebih tinggi derajat pancakaki-nya hendaknya dihormati oleh yang lebih rendah, melebihi dari yang sama dan lebih rendah derajat pancakaki-nya. .( 3 gplus,wordpress.com )

3.6. Stratifikasi Suku Jawa
Masyarakat Jawa juga terkenal kerana pembahagian golongan sosialnya. Pada dekad 1960-an, Clifford Geertz, pakar antropologi Amerika Syarikat yang ternama, membahagikan masyarakat Jawa kepada tiga buah kelompok: .(Wapedia.mobi)
1. kaum santri
Kaum santri adalh penganut agama islam yang taat, santri adalah orang yang mempelajari agama di pesantren.Kaum santri biasanya berprofesi dalam bidang agraris, serta menjadi pedagang,pengrajin,dan pengusaha. .(id wikipedia.org)
2. kaum abangan
Kaum abangan adalah penganut islam secara nominal atau penganut Kejawen,masih menganut animisme dan dinamisme.(Wapedia.mobi)
Abangan digunakan untuk mereka yang bukan priyai dan juga bukan santri.Mata pencaharian kaum abangan adalh Petani, nelayan.(id wikipedia.org)
3. kaum priyayi.
Dalam kebudayaan jawa priyai adalah kelas sosial yangmengacu pada golongan bangsawan, suatu golongan tertinggi dalam masyarakat karena memiliki keturunan dari keluarga kerajaan. Golongan priyai tertinggi disebut priyai ageng (bangsawan tinggi).Gelar daalam golongan ini terbagi menjadi bermacam-macam berdasarkan tinggi rendahnya suatu kehormatan, beberapa gelar dari yang tertinggi hingga dengan hanya satu gelar saja yaitu raden.Gelar dalam Priyai juga dapat meningkat seiring dari usahanya. .(id wikipedia.org)
Kaum priyai adalh pembawa kebudayaan kota jawa tradisional yang mencapai tingkat yang sempurna disekitar keraton yogya dan surakarta.Pada umumnya kaum priayi berprofesi sebagai Guru atau seorang pegawai
Menurut beliau, kaum santri adalah penganut agama Islam yang warak, manakala kaum abangan adalah penganut Islam pada nama sahaja atau penganut Kejawen, dengan kaum priyayi merupakan kaum bangsawan. Tetapi kesimpulan Geertz ini banyak ditentang kerana ia mencampurkan golongan sosial dengan golongan kepercayaan. Kategorisasi ini juga sulit diterapkan dalam menggolongan kaum-kaum lain, misalnya orang-orang Indonesia yang lain serta juga suku-suku bangsa bukan pribumi seperti keturunan-keturunan Arab, Tionghoa dan India. .(id wikipedia.org)

3.7. Bahasa Suku Sunda
Bahasa yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda adalah bahasa yang diciptakan dan digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda, dan sebagai alat pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu sendiri. Selain itu bahasa Sunda merupakan bagian dari budaya yang memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda yang merupakan salah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di Indonesia. .( 3 gplus,wordpress.com )
3.8. Bahasa Suku Jawa
Sebahagian besar suku bangsa Jawa menuturkan bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan harian. Sebuah tinjauan pendapat yang dijalankan oleh Majalah Tempo pada awal dekad 1990-an menunjukkan bahawa hanya sekitar 12% daripada orang-orang Jawa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertuturan harian. Sekitar 18% menggunakan campuran bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, dengan yang lain menuturkan bahasa Jawa sebagai bahasa utama mereka. .(Wapedia.mobi)
Keturunan-keturunan masyarakat Jawa berpendapat bahawa bahasa Jawa adalah bahasa yang sangat sopan bagi mereka, khususnya orang-orang yang lebih tua, menghargai orang-orang yang menuturkan bahasa mereka. Bahasa Jawa juga sangat mempunyai arti yang luas. .(Wapedia.mobi)
Memang sebagian besar masyarakat suku jawa mwnggunaka bahasa jawa, namun bahasa jawa yang dipergunakan di dataran dataran rendah pesisir utara jawabarat ,dari banten barat sampai ke cirebon, cukup bebeda dari bahasa jawa dalam arti yang sebenarnya.Bahasa jawa dalam arti yang sebenarnya di jumpai di jawa tengah dan Jawa Timur. Yang di sebut Orang jawa adalah mereka yang bahasa ibunya adalah bahasa jawa yang sebenarnya.Jadi orng jawa adalah penduduk asli bagian tengah dan timur pulau jawa yang berbahasa jawa.( Etika Jawa, 2001)
3.9. Upacara Pernikahan Suku Sunda
Adat Sunda merupakan salah satu pilihan calon mempelai yang ingin merayakan pesta pernikahannya. Khususnya mempelai yang berasal dari Sunda. Adapun rangkaian acaranya dapat dilihat berikut ini.
1. Nendeun Omong, yaitu pembicaraan orang tua atau utusan pihak pria yang berminat mempersunting seorang gadis.
2. Lamaran. Dilaksanakan orang tua calon pengantin beserta keluarga dekat. Disertai seseorang berusia lanjut sebagai pemimpin upacara. Bawa lamareun atau sirih pinang komplit, uang, seperangkat pakaian wanita sebagai pameungkeut (pengikat). Cincin tidak mutlak harus dibawa. Jika dibawa, bisanya berupa cincing meneng, melambangkan kemantapan dan keabadian.
3. Tunangan. Dilakukan ‘patuker beubeur tameuh’, yaitu penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si gadis.
4. Seserahan (3 - 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan lain-lain.
5. Ngeuyeuk seureuh (opsional, Jika ngeuyeuk seureuh tidak dilakukan, maka seserahan dilaksanakan sesaat sebelum akad nikah.)
o Dipimpin pengeuyeuk.
o Pengeuyek mewejang kedua calon pengantin agar meminta ijin dan doa restu kepada kedua orang tua serta memberikan nasehat melalui lambang-lambang atau benda yang disediakan berupa parawanten, pangradinan dan sebagainya.
o Diiringi lagu kidung oleh pangeuyeuk
o Disawer beras, agar hidup sejahtera.
o dikeprak dengan sapu lidi disertai nasehat agar memupuk kasih sayang dan giat bekerja.
o Membuka kain putih penutup pengeuyeuk. Melambangkan rumah tangga yang akan dibina masih bersih dan belum ternoda.
o Membelah mayang jambe dan buah pinang (oleh calon pengantin pria). Bermakna agar keduanya saling mengasihi dan dapat menyesuaikan diri.
o Menumbukkan alu ke dalam lumpang sebanyak tiga kali (oleh calon pengantin pria).
6. Membuat lungkun. Dua lembar sirih bertangkai saling dihadapkan. Digulung menjadi satu memanjang. Diikat dengan benang kanteh. Diikuti kedua orang tua dan para tamu yang hadir. Maknanya, agar kelak rejeki yang diperoleh bila berlebihan dapat dibagikan kepada saudara dan handai taulan.
7. Berebut uang di bawah tikar sambil disawer. Melambangkan berlomba mencari rejeki dan disayang keluarga.
8. Upacara Prosesi Pernikahan
o Penjemputan calon pengantin pria, oleh utusan dari pihak wanita
o Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
o Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.
o Sungkeman,
o Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
o Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
o Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
o Nincak endog, pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
Buka pintu. Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.(3 gplus, wordpress.com )



3.10. Upacara Pernikahan Adat Suku Jawa
Pada umumnya upacara perkawinan adat suku jawa dan suku sunda itu sama, yaitu adanya:
1. Lamaran. Dilaksanakan orang tua calon pengantin beserta keluarga dekat. Disertai seseorang berusia lanjut sebagai pemimpin upacara. Bawa lamareun atau sirih pinang komplit, uang, seperangkat pakaian wanita sebagai pameungkeut (pengikat). Cincin tidak mutlak harus dibawa. Jika dibawa, bisanya berupa cincing meneng, melambangkan kemantapan dan keabadian.
2. Tunangan. Dilakukan ‘patuker beubeur tameuh’, yaitu penyerahan ikat pinggang warna pelangi atau polos kepada si gadis.
3. Seserahan (3 - 7 hari sebelum pernikahan). Calon pengantin pria membawa uang, pakaian, perabot rumah tangga, perabot dapur, makanan, dan lain-lain
4. memandikan calon pengantin yang disebut dengan siraman, sehari sebelum pesta pernikahan.(www.kayadan sehat.blogsport)
5. Upacara malam Midodareni,yaitu merupakan malam dimana sang calon pengantin wanita di pingitatau tidak boleh dilihat oleh calon pengantin laki-laki. .(www.kayadan sehat.blogsport)
6. Upacara prosesi pernikahan
1. Penjemputan calon pengantin pria, oleh utusan dari pihak wanita
2. ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
3. Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.
4. Sungkeman.(www.kayadan sehat.blogsport)

read more

1. ALIRAN-ALIRAN KALAM

Islam merupakan agama yang diyakini sebagai agama rahmat li al-amin oleh setiap umat Islam, tetapi tidak selamanya bersifat positif salah satu buktinya adalah tahkim. Peristiwa ini membuat bencana bagi umat islam sehingga terpecah belah menjadi tiga kelompok yaitu :
1. Pendukung Mu’awiyah yaitu Amr bin Ash
2. Pendukung Ali bin Abithalib yaitu Abu musa al-Asy’ari
3. Kelompok yang menentang Ali bin Abi thalib yang dipelopori oleh Atab bin A’war dan Urwah bin Jarir,kelompok ini dikenal dengan nama Khawarij.

Macam-Macam Aliran Kalam

1. Khawarij
Pada awalnya, Khawarij merupakan aliran atau fraksi politik, kelompok ini terbentuk karena persoalan kepemimpinan umat islam, tetapi mereka membentuk suatu ajaran yang kemudian menjadi ciri umat, aliran mereka yaitu ajaran tentang pelaku dosa besar ( murtakib al-kaba’ir ). menurut Khawarij orang-orang yang terlibat dan menyetujui hasil tahkim telah melakukan dosa besar. Orang islam yang melakukan dosa besar, dalam pandangan mereka berarti telah kapir: kapir setelah memeluk Islam berarti murtad dan orang murtad halal dibunuh berdasarkan hadis yang menyatakan bahwa nabi muhammad saw bersabda : ”man baddala dinah faktuluh “, atas dasar premis-premis yang dibangunnya Khawarij berkesimpulan bahwa orang yang terlibat dan menyetujui tahkim harus dibunuh. Bagi mereka,pembunuhan terhadap orang-orang yag dinilai telah kafir adalah “ibadah”.

2. Murji’ah
Sebagian umat islam khawatir terhadap gagasan Khawarij yang mengkafirkan Ali bin Abi thalib, Mu’awiyah bin Abi Sufyan, Amir bin Ash, Abu Musa al-Asy’ari. Oleh karena itu sebagian ulama mencoba bersikap netral secara politik dan tidak mau mengkafirkan para sahabat yang terlibat dan menyetujui tahkim. umat islam yang tergabung dalam kelompok ini kemudian dikenal sebagai Murji’ah. kelompok ini dipelopori oleh Ghilan al-Dimasyai.
Ajaran utama aliran Murji’ah adalah orang islam yang melakukan dosa besar tidak boleh dihukumi (ditundukan ) kedudukannya dengan hukum dunia, mereka tidak boleh ditentukan akan tinggal di neraka atau di surga, kedudukan mereka ditentukan dengan hukum akhirat. bagi mereka perbuatan maksiat tidak merusak iman sebagai mana perbuatan taat tidak bermanfaat bagi yang kufur, selain itu bagi mereka iman adalah pengetahuan tentang allah secara mutlak, sedangkan kufur adalah ketidak tahuan tentang tuhan secara mutlak. Oleh karena itu menurut Murji’ah iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang .

3. Qadariyah
Manusia memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidupnya. menurut paham ini manusia mempunyai kebebasan dan kekuatan sendiri untuk mewujudkan perbuatan-perbuatannya. aliran ini disebut Qadariyah karena memandang bahwa manusia memiliki kekuatan ( qudrah ) untuk menentukan perjalanan hidupnya dan untuk mewujudkan perbuatannya.menurut temuan sementara ajaran ini pertamakali dikenalkan oleh Ma’bad al-Juhani karena tidak terdapat bukti yang otentik tentang siapa yang pertamakali membentuk ajaran Qadariyah.

4. Jabariyah
Menurut aliran ini manusia tidak mempunyai kemerdekaan dalam menentukan perjalanan hidup dan mewujudkan perbuatannya, mereka hidup dalam keterpaksaan ( jabbar ), karena aliran ini berpendapat sebaliknya; bahwa dalam hubungan dengan manusia, tuhan itu maha kuasa.karena itu, tuhanlah yang menentukan perjlanan hidup manusia dan yang mewujudkannya. Ajaran ini dipelopori oleh Al-ja’d bin Dirham.




5. Muktazilah
Kelompok ini banyak menggunakan kekuatan akal sehingga mereka digelari “ kaum rasionalis islam “aliran ini didirikan dan disebarluaskan oleh Washil bin Atha.
Ajaran pokok aliran Muktazilah adalah panca ajaran atau pancasila Muktazilah yaitu:
1. Keesaan tuhan (al-tauhid )
2. Keadilan tuhan (al-adl )
3. Janji dan ancaman (al-wa’d wa al-waid )
4. Posisi diantara dua tempat ( al-manzilah bain al-manzilatin )
5. Amar makruf nahi munkar (al-amr bi al-ma’ruf wa al-nahy’an al-munkar)

6. Ahu sunnah wal jama’ah
Ahu sunnah wal jama’ah terbentuk akibat dari adanya penentangan terhadap aliran Muktazilah oleh orang Muktazilah itu sendiri, mereka adalah Abu al-Hasan, Ali bin Isma’il bin Abi basyar ishak bin Salim bin isma’il bin abd Allah bin Musa bin Bilal bin Abi burdah amr bin Abi musa al-asy’ari.
Imam al-asy’ari (260-324 H), menurut Abubakar isma’il al-Qairawani adalah seorang penganut Muktazilah selama 40 tahun kemudian ia menyatakan keluar dari Muktazilah. setelah itu ia mengembangkan ajaran yang merupakan counter terhadap gagasan –gagasan Muktazilah.
Ajaran pokok Ahu sunnah wal jama’ah tidak sepenuhnya sejalan dengan gagasan Imam al-asy’ari. Para pelanjutnya antara lain Imam abu manshur al-maturidi yang kemudian mendirikan aliran Maturidiyyah yang ajarannya lebih dekat dengan muktazilah. Imam al- maturidi pun memiliki pengikut yaitu al-bazdawi yang pemikirannya tidak selamanya sejalan dengan gagasan gurunya. Oleh karena itu para ahli menjelaskan bahwa maturidiah terbagi menjadi dua golongan: 1. golongan Maturidiah Samarkand, yaitu para pengikut Imam al-maturidi dan 2. golongan Maturidiah Bukhara,yaitu para pengikut Imam al-bazdawi yang tampaknya lebih dekat dengan ajaran al-asy’ari.

7. Salafi
Aliran ini tidak selamanya sejalan dengan gagasan-gagasan imam al-asy’ari, terutama karena aliran ahu sunnah wal jama’ah menggunakan logika (manthiq) dalam menjelaskan teologi, sedangkan aliran salafi menghendaki teologi apa adanya tanpa dimasuki oleh unsur ra’y. aliran ini dikemukakan oleh Ibnu taimiah.



2. ALIRAN-ALIRAN FIQIH

Secara historis hukum islam telah menjadi dua aliran pada zaman sahabat Nabi Muhammad SAW. Dua aliran tersebut adalah: Madrosat al-madinah dan Madrosat al-baghdad. Aliran ini terbentuk karena sebagian sahabat tinggal di Madinah ,dan aliran Baghdad atau Kuffah juga terbentuk karena sebagian sahabat tinggal di kota tersebut. Atas jasa sahabat Nabi Muhammad SAW yang tinggal di madinah terbentuklah fuqaha sab’ah yang juga mengajarkan dan mengembangkan gagasan gurunya dari kalangan sahabat. Diantara fuqaha sab’ah adalah Said bin al’musayyab. salah satu murid Sa’id bin al-musayyab adalah Ibnu syihab al-zuhri dan diapun mempunyai murid Imam maliki, pendiri Aliran Maliki. Ajaran maliki yang paling terkenal adalah ia menjadikan ijmak dan amal ulama Madinah sebagai hujah .
Atas jasa sahabat Nabi yang tinggal di Baghdad terbentuklah aliran ra’yu. Diantara sahabat yang tinggal di Kufah adalah abd Allah bin mas’ud; salah satu muridnya adalah al-aswad bin yazid al-nakha’I; salah satu muridnya adalah Amir bin syarahil al-sya’bi;dan salah satu murid beliau adalah Abu hanifah yang mendirikan Aliran Hanafi. Salah satu ciri fiqih Abu hanifah adalah sangat ketat dalam penerimaan hadits dan banyak menggunakan ra’y.
Murid Imam Maliki dan Muhammad al-syaibani ( sahabat dan penerus gagasan abu hanafiah) adalah Muhammad bin idris al-syafi’I, pendiri aliran hukum yang dikenal dengan syafi’iyah atau Aliran al-syafi’i. Imam ini sangat terkenal dalam pembahasan perubahan hukum islam karena pendapatnya ia golongkan menjadi qaul qadim dan qaul jadid. Salah satu murid imam al-syafi’I adalah Ahmad bin hanbal, pendiri Aliran Hanabilah.Disamping itu,masih ada Aliran Zahiriyah yang didirikan oleh Imam Dud al-Zhahiri, dan aliran Jaririyah yang didirikan oleh Ibnu jarir al-thabari.Dengan demikian kita telah mengenal sejumlah aliran hukum islam yaitu: Madrasah Madinah,Madrasah Kufah, aliran Hanafi, aliran Maliki, aliran al-Syafi’I ,aliran Hanbali, aliran Zhahiriyah ,da aliran Jaririyah.Tidak terdapat informasi yang lengkap mengenai aliran-aliran hukum islam , karena banyak aliran yang muncul kemudian menghilang karena tidak ada yang mengembangkannya.

read more